Jumat, 02 Mei 2008

AIRMATA BAHAGIA RAKYAT BOSNIA SAMBUT IRING-IRINGAN BANTUAN

Oleh Chaidar Abdullah

Jakarta, 21/3 (ANTARA) - Rakyat Bosnia dengan gembira, sebagian berlinang airmata, berbaris di jalan-jalan yang rusak akibat bom di Maglaj hari Ahad (20/3) untuk menyambut iring-iringan bantuan pertama yang tiba di kota terkepung itu selama lima bulan.

"Saya adalah orang paling bahagia di dunia. Saya tak pernah merasa lebih bahagia dibandingkan dengan hari ini," begitu penuturan Sophia, wanita Muslimat berusia 55 tahun yang tak kuasa menahan airmatanya.

"Tadinya kami kira hari ini takkan pernah tiba. Kami telah sangat menderita. Ini adalah airmata kebahagiaan tapi sampai sekarang airmata kesedihan masih lebih besar lagi," katanya.

Munib, pria setengah baya sambil memeluk anaknya yang berusia dua tahun, berkata: "Saya memiliki harapan besar bahwa hari ini akan datang, tapi tetap saja saya takut mempercayainya."

PBB selama lima bulan telah berusaha mengirim bantuan tersebut tapi izin untuk memasuki daerah kantong etnik Muslim Bosnia itu terus saja ditampik oleh pasukan Serbia Bosnia yang mengepung kota tersebut.

"Kami benar-benar gembira," kata Larry Hollingworth, pemimpin Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) di Bosnia Tengah.

Beberapa pejabat PBB mengatakan pasukan Serbia Bosnia, yang menghadapi tekanan internasional, hari Sabtu telah menarik sebagian pasukan mereka dari sepanjang jalan utama di dalam kota itu.

Sampai sekarang, 20.000 orang di Maglaj telah hidup dengan mengandalkan bantuan yang diterjunkan.

Hollingworth menambahkan: "Saya percaya Maglaj sudah tidak dikepung lagi ... (Orang Serbia) selalu saja menghalangi kami masuk padahal kami sudah tiba di pinggir kota."

"Kelihatannya orang Serbia merasa mereka harus merasa lebih rendah hati, menarik diri dari perbukitan dan mengizinkan iring-iringan lewat sebelum UNPROFOR bergerak," kata seorang pejabat PBB.

Iring-iringan sembilan truk itu, yang dikawal kendaraan lapis baja Inggris dan pesawat tempur NATO berkeliling di angkasa, tidak mendapat izin pasukan Serbia, kata Hollingworth.

Sangat penting

"Kenyataan bahwa kami diperkenankan masuk ke sini tanpa masalah dari pasukan Serbia sangat penting," katanya.

"Ada gelombang rasa dijadikan umpan perang dalam diri etnik Muslim serta Kroasia dan saya berharap pasukan Serbia ikut merasakannya juga," katanya menambahkan.

Dua dari kesembilan truk tersebut melanjutkan perjalanan menuju Tesanj di sebelah utara Maglaj, tempat rumah sakit utama berada.

Jurubicara UNHCR di Zagreb mengatakan iring-iringan itu kemudian meninggalkan Maglaj setelah menyerahkan bantuannya dan sembilan pasien diungsikan ke Zenica.

Satu iring-iringan bantuan lain dijadwalkan meninggalkan Zagreb menuju Maglaj hari Senin (21/3).

Tekanan atas pasukan Serbia Bosnia agar mundur juga datang dari etnik Kroasia Bosnia. Etnik Kroasia dan Serbia Bosnia menjadi aliansi regional di daerah itu beberapa bulan lalu dan telah bekerjasama di daerah tersebut mencekik Maglaj.

Akan tetapi, persetujuan perdamaian baru antara etnik Kroasia dan Muslim Bosnia di Bosnia Tengah membuat pasukan Kroasia di dekat Maglaj berada dalam posisi serba salah -- mencapai perdamaian dengan etnik Muslim di Bosnia Tengah tapi menempurnya di daerah agak ke utara di Maglaj.

"Mereka telah berjabatan tangan dengan iblis selama beberapa bulan, dan mereka menghadapi masa sulit untuk melepaskan diri dari orang Serbia," kata seorang pejabat PBB.

Di jalan menuju Maglaj, beberapa bekas pos pemeriksaan Serbia Bosnia terlihat kosong. Pos-pos yang masih ada kini diawaki oleh pasukan Kroasia.

"Saya senang iring-iringan dapat masuk tapi kami sama sekali belum berteman," kata seorang prajurit Kroasia Bosnia, mengacu kepada etnik Muslim. "Semua ini adalah kegilaan belaka."

Aliansi Kroasia-Muslim masih rapuh di daerah itu dan walaupun pasukan Serbia Bosnia telah meninggalkan jalan utama di kota tersebut, mereka masuk menduduki sebagian besar daerah di sekitar kota itu.

"Masih terdapat banyak posisi di sekitar tersebut yang dapat menimbulkan ancaman potensial," kata Mayor Richard Margesson dari Batalion Inggris.

"Orang Serbia masih berada hanya beberapa ratus meter, saat kita berbincang," katanya. (21/03/94 09:50)

Tidak ada komentar: