Sabtu, 10 Mei 2008

BERLUSCONI MUNDUR UNTUK MENANG ?

Oleh Chaidar Abdullah

Jakarta, 24/12 (ANTARA) - Setelah mengundurkan diri dari jabatan PM Italia akibat ditinggalkan oleh mitra aliansinya --pemimpin Liga Utara Umberto Bossi--, Silvio Berlusconi mendesak Presiden Oscar Luigi Scalfaro agar menyelenggarakan pemilihan umum sela yang diyakininya akan mengembalikannya menjadi pemimpin negeri itu.

Pengunduran diri Berlusconi hari Kamis (22/12) tentu saja membuat Italia berhadapan dengan kemungkinan krisis politik yang sangat rumit sekalipun diukur dengan standar negeri tersebut bahwa satu-satunya kepastian yang mungkin muncul ialah ketidakpastian.

Tujuh bulan setelah memangku jabatan, pemerintah koalisi Berlusconi di penghujung tahun 1994 ini dihadapkan pada ancaman pemeriksaan kasus korupsi.

Pada situasi pemerintahnya tersudut, Bossi justru meninggalkan pemerintahan Partai Forza Italia --yang dipimpin oleh Berlusconi-- dan Aliansi Nasional, yang berhaluan kanan jauh, menghadapi tiga mosi tak percaya di Parlemen; salah satu di antaranya malah dipelopori Bossi.

Berlusconi --sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuter dan AFP-- tak mau "membenturkan kepalanya ke tembok mosi tak percaya seperti itu" dan memilih meletakkan jabatan.

Tetapi, tindakannya tidak berhenti di situ saja, ia mendesak Scalfaro agar menyelenggarakan pemungutan suara berdasarkan sistem pemungutan suara mayoritas campuran saat ini dan sistem perwakilan sebanding yang mencuatkannya ke kursi kemenangan Maret tahun ini.

Berlusconi dilaporkan mengatakan ia telah memberikan pesan jelas kepada Scalfaro bahwa Italia harus segera kembali ke pemungutan suara dan menyerahkan jabatan perdana menteri sementara kepadanya.

Berlusconi menyatakan sangat keliru untuk mengubah susunan pemerintahan dalam waktu singkat.

Ditolak

Tentu saja Scalfaro tidak menuruti "permainan" Berlusconi dan, dengan alasan perayaan Natal, ia membekukan masalah itu sampai tanggal 27 Desember mendatang untuk mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat serta pemimpin partai politik Italia.

Scalfaro, yang harus jadi penengah dalam krisis negerinya, tak ingin terlalu cepat mengabulkan keinginan Berlusconi.

Ia diperkirakan akan mencoba lebih dulu membentuk pemerintah --yang akan menjadi pemerintah ke-54 Italia sejak Perang Dunia Kedua.

Anggota moderat Liga Utara, Menteri Dalam Negeri --yang telah meletakkan jabatan-- Roberto Maroni menyatakan Scalfaro berpendapat pemilihan umum sela akan menjadi "bencana".

Menurut Maroni, parlemen tak dapat dibubarkan begitu saja, hanya karena satu pemerintah terguling, dan penyelesaian harus diupayakan sehingga pemerintah baru dapat terbentuk.

Presiden Italia tersebut diduga mengulur waktu guna menilai kondisi partai politik di negerinya, terutama Liga Utara --yang kini terpecah antara yang setia kepada Bossi dan yang memilih kubu Berlusconi.

Sementara itu, tersiar spekulasi bahwa Scalfaro bisa jadi akan menyerahkan mandat wajib kepada tokoh politik kenamaan negeri tersebut, Carlo Scognamiglio, pemimpin Majelis Tinggi Parlemen.

Scognamiglio adalah salah satu politisi yang diajak berkonsultasi oleh Scalfaro, selain dua pendahulu Scalfaro-- Francesco Cossiga dan Giovanni Leone.

Kekhawatiran

Sementara itu, beberapa saat setelah Berlucosni mengajukan pengunduran dirinya, Gubernur Bank Italia Antonio Fazio dilaporkan mengatakan tanda harus diberikan kepada seluruh pasar bursa bahwa para pejabat Italia akan segera menangani defisit yang dihadapi negeri tersebut.

Peraturan yang baru saja disetujui oleh Parlemen Italia guna mengatasi defisit anggaran 1995 negeri itu takkan bisa berbuat banyak. Jika tindakan lebih tegas tak segera dilakukan, upaya pemulihan ekonomi Italia akan menghadapi ancaman, kata Fazio.

Sejak Berlusconi memangku jabatan, menurut Fazio, ketegangan dalam tubuh koalisinya telah membuat para penanam modal di negara mapan dipenuhi kekhawatiran.

Kalau kepercayaan para penanam modal asing bisa dikembalikan, suku bunga lokal dapat mengimbangi yang ada di negara industri maju. Jadi, kata Fazio, Italia harus dapat membebaskan diri dari kemelut saat ini.

Beberapa menteri negeri tersebut, menurut laporan, telah mengakui bahwa tindakan yang berkaitan dengan anggaran baru dapat dilakukan awal tahun depan agar dapat meningkatkan nilai suku bunga di negeri itu.

Namun tindakan tersebut dikhawatirkan akan digantungkan lagi akibat kericuhan politik yang telah membuat lira Italia merosot terhadap mark Jerman dalam beberapa hari terakhir ini.

Yang menjadi persoalan sekarang: siapapun yang nanti akan ditunjuk oleh Scalfaro, ia harus berhadapan dengan tiga masalah sebelum penyelenggaraan pemungutan suara: pembaharuan sistem pemilihan, anggaran tahun 1995, dan peraturan anti-monopoli di media. (24/12/94 17:57)

Tidak ada komentar: