Minggu, 08 Juni 2008

ANAK YANG DILAHIRKAN DI AS RASAKAN DAMPAK SERANGAN TERHADAP IMIGRAN

Meningkatnya serangan terhadap imigran oleh pihak berwenang federal menambah keprihatinan mengenai dampaknya pada anak yang dilahirkan oleh imigran tanpa dokumen, demikian laporan satu surat kabar setempat Ahad (8/6/08).
Pengacaran dan ahli ilmu jiwa berkeras bahwa penangkapan orang-tua di hadapan anak-anak dan penahanan serta pendportasian mereka tidak adil bagi anak-anak, kata Los Angeles Times.
"Anak-anak mempunyai hak," kata Oswaldo Cabrera, yang telah memulai satu program di Los Angeles dengan nama"Adopt an Immigrant" untuk secara simbolis mensahkan imigran secara hukum serta mendorong pembaruan legislatif. "Semua anak memiliki hak untuk dilindungi."
Wanita anggota Kongres dari partai Republik di Kalifornia Lynn Woosley mendesak pemerintah Presiden George W. Bush untuk melakukan berbagai langkah yang diperlukan guna menjamin bahwa serangan ini dilancarkan dengan cara manusiawi dan semua itu terlindung dari anak-anak, bukan membahayakan"
Telah ada banyak keluhan bahwa serangan oleh dinas imigrasi setempat pada 2007 membuat trauma anak-anak dan mengakibatkan tingginya angka kemangkiran dan rendahnya nilai ujian.
Sebanyak 5 juta anak di AS memiliki orang-tua tanpa dokumen dan dua pertiga dari anak-anak itu adalah warganegara AS, demikian laporan dari Dewan Nasional La Raza, organisasi hak sipil warganegara Amerika Latin.
Marlies Amarca, ahli ilmu jiwa klinis yang telah bersaksi sebagai saksi ahli di Pengadilan Imigrasi, mengatakan ia sering melihat anak-anak yang orang-tua mereka telah ditangkap oleh petugas imigrasi. Anak-anak tersebut seringkali memiliki mimpi buruk dan kecemasan karena berpisah dari orang-tua mereka dan seringkali tertinggal dalam pelajaran di sekolah, kata wanita itu dalam pernyataan yang disiarkan oleh surat kabar tersebut.
"Situasinya sangat menakutkan," katanya. "Itu memiliki dampak pada prestasi mereka di sekolah. Itu memiliki dampak pada kondisi kejiwaan mereka."
Namun para pejabat Penerapan Bea dan Imigras mengatakan mereka bertindak seimbang antara penerapan hukum dan masalah kemanusiaan yang muncul selama operasi.

Tidak ada komentar: