Senin, 16 Juni 2008

SESJEN PBB-DK KUTUK PERTEMPURAN DI CHAD

Sekretaris Jenderal (Sesjen) PBB Ban Ki-moon dan Dewan Keamanan (DK) PBB, Senin (16/6/08), mengutuk meningkatnya serangan oleh gerilyawan Chad, dan DK memperingatkan badan dunia itu akan melakukan tindakan guna menanggulangi ancaman terhadap kestabilan regional.
"Dewan Keamanan mengutuk dengan pernyataan paling kuat serangan yang dilancarkan oleh kelompok bersenjata Chad sejak 11 Juni 2008," kata DK, Senin, sebagaimana dilaporkan media massa.
"Dewan Keamanan mengutuk semua upaya yang merusak kestabilan dengan kekerasan," katanya. Ditambahkannya DK "siap mempertimbangkan langkah yang sesuai terhadap kelompok itu dan orang-orang yang menjadi ancaman bagi kestabilan wilayah atau melanggar hukum kemanusiaan".
Dalam satu pernyataan, Ban mengatakan ia "sangat prihatin dengan memburuknya situasi keamanan di Chad sebagai akibat dari meletusnya-kembali pertempuran di bagian timur negeri tersebut, terutama serangan paling akhir oleh Kelompok Oposisi Bersenjata Chad".
Pernyataan itu dikeluarkan setelah penentang pemerintah Presiden Idriss Deby Itno menguasai beberapa kota besar lagi di Chad timur dan menyatakan mereka bermaksud merebut ibukota Chad, N'Djamena.
Deby menuduh pasukan militer Uni Eropa (UE) di bagian timur negerinya, Senin, menutup mata terhadap serangan pemberontak yang telah merebut beberapa kota kecil dalam gerak maju secara cepat.
Kecaman pedas Deby terhadap Pasukan Eropa (EUFOR), yang memiliki mandat PBB guna melindungi hampir setengah juta pengungsi sipil di Chad, dikeluarkan menyusul satu pernyataan dari pemberontak yang mengatakan mereka telah merebut kota Biltine di bagian timur negeri tersebut.
Itu adalah kota kecil ketiga yang diserang dalam tiga hari oleh gerilyawan, yang rombongan truk bak terbuka bersenjatanya telah mendesak ke arah barat dari perbatasan dengan Sudan di Chad timur --tempat personil EUFOR melindungi sejumlah kamp pengungsi.
Karena situasi tak stabil, Washington, Senin, mengumumkan AS akan menarik staf diplomatik tak pentingnya ke Kamerun.
Duta Besar Perancis di PBB Jean-Maurice Ripert mengatakan Dewan Keamanan dengan suara bulat menyepakati deklarasi tersebut dalam menghadapi peningkatan pertempuran di dalam wilayah Chad.
"Operasi pemberontak bersenjata ini, yang telah menyampaikan tujuan untuk merebut N'Djamena, merebut dan menggulingkan undang-undang dasar, tak dapat diterima," katanya.

Tidak ada komentar: