Sabtu, 14 Juni 2008

GERILYAWAN CHAD REBUT KOTA KECIL

Personil pemelihara perdamaian Uni Eropa (UE) melepaskan tembakan setelah diserang di bagian timur Chad, Sabtu (14/6/08), kata seorang jurubicara, sementara pasukan pemberontak merebut satu kota kecil di dekatnya.
Milisi gerilyawan menguasai kota kecil Goz Beida di bagian timur-laut Chad, sekitar 75 kilometer dari perbatasan dengan Sudan, pada Sabtu pagi, sebelum menarik diri pada siang harinya, dengan janji bentrokan lebih besar pada Ahad (15/6/08).
Baku-tembak tersebut terjadi tak lama setelah tengah hari sekitar empat kilometer di sebelah utara Goz Beida, tempat tentara melindungi kamp pengungsi Djabal, kata Letnan Kolonel Jean Axelos kepada kantor berita Perancis, AFP. Tak seorang pun personil EUFOR cedera dalam peristiwa itu.
"Tentara, yang berhadapan dengan anasir bersenjata yang tak dikenal, melepaskan tembakan balasan," kata Axelos.
Jurubicara EUFOR Axelos mengatakan lembaga PBB meminta bantuan tentara Eropa dan "prajurit EUFOR saat ini bergerak maju untuk menjemput pekerja kemanusiaan dengan menggunakan delapan kendaraan lapis baja".
Terdapat sebanyak 500 prajurit Irlandia dan 70 tentara Belanda dari kontingen EUFOR di wilayah tersebut, yang misinya ialah untuk melindungi warga sipil dan pengungsi yang menyelamatkan diri dari kerusuhan di Darfur, Sudan barat, tepat di seberang perbatasan.
Pasukan pemberontak meninggalkan Goz Beida untuk bergabung kembali dengan prajurit pemberontak di daerah itu, kata jurubicara mereka Abderaman Koulamallah, yang berbicara melalui telefon.
Koulamallah mengatakan pasukan pemberontak memiliki sebanyak 500 hingga 600 kendaraan dan 7.000 sampai 8.000 anggota yang siap melancarkan serangan, hampir dua kali-lipat jumlah serangan serupa pada Februari.
"Mereka (gerilyawan) tak jauh. bentrokan terbesar barangkali dapat terjadi besok (Ahad) dengan pasukan pemerintah," katanya.
"Pemberontak hanya melewati Goz Beida dan tak bertahan," kata satu sumber independen lokal.
Namun kantor berita lain dengan mengutip keterangan Menteri Perhubungan Chad Mahamat Hissene, yang juga adalah jurubicara pemerintah, melaporkan pemberontak melarikan diri.
"Serombongan tentara bayaran melancarkan serangan terhadap Goz Beida sebelum melarikan diri ke timur, tempat mereka diburu oleh pasukan keamanan dan pertahanan," kata Hissene, Sabtu larut malam.
Ia menuduh gerilyawan telah melepaskan tembakan secara membabi-buta sewaktu berada di dalam kota kecil itu, menewaskan seorang perempuan sipil dan menjarah tempat usaha setempat dan mencuri tiga kendaraan milik pekerja bantuan.
"Ketenagan telah kembali, tentara kini menguasai kota kecil tersebut," katanya.
"Mengenai anasir EUFOR, mereka mengurus pekerja bantuan dan pengungsi. Pasukan pertahanan dan keamanan dapat menemukan kembali dua kendaraan milik pekerja bantuan dan memburu pemberontak," katanya.
Namun seorang lagi jurubicara pemberontak, Abdelwawid Abud Makaye, Presiden Uni Kekuatan Demokratis bagi Pembangunan Dasar (UFDD-F), mengatakan pasukan mereka "menguasai seluruh sektor itu".
"Kami sekarang sedang membahas strategi," tambahnya. "Ketika kami merebut Goz Beida, kami merebut 20 kendaraan tentara. Tak ada anggota kami yang cedera. Namun, tentara menderita korban jiwa," katanya.

Tidak ada komentar: