Minggu, 08 Juni 2008

PENGACARA: PENYIDIK DI GUANTANAMO DIINSTRUKSIKAN MUSNAH CATATAN INTEROGASI

Para penyidik AS terhadap tahanan "perang melawan teror" diperintahkan untuk memusnahkan catatan tangan yang mungkin telah mengungkap metoda interogasi yang keras dan bahkan tidak sah di Teluk Guantanamo, Kuba, kata seorang pengacara tahanan pada Ahad (8/6/08).
Mayor Angkatan Laut Bill Kuebler mengatakan dalam suatu pernyataan yang dikirim kepada wartawan bahwa ia menganggap penting catatan bagi pembelaan kliennya, warganegara Kanada Omar Khadr, selama pengadilan pembunuhan mendatangnya oleh satu pengadilan khusus militer di pangkalan Angkatan Laut AS tersebut.
Kuebler mengatakan instruksi itu diserahkan kepada penyidik dari Departemen Pertahanan sebagai bagian dari prosedur standard operasi, atau instruksi SOP, yang ia peroleh dari jaksa penuntut pecan sebelumnya.
Kalau dilaksanakan, para penyidik AS mungkin telah "secara rutin memusnahkan bukti" yang mungkin telah digunakan untuk membela Khadr dan tahanan lain, demikian tuduhan Kuebler.
"Kalau catatan tangan dimusnahkan sesuai dengan SOP, pemerintah secara sengaja melucuti pembela Omar dari bukti yang dapat digunakan untuk menantang dapat dipercayanya" pengakuan yang diduga disampaikan kepada para penyidik militer, kata Kuebler, sebagaimana diberitakan oleh media massa.
Ia secara khusus mengutip satu bab instruksi kepada para penyidik militer yang berbunyi bahwa "misi ini memiliki kepentingan politik dan hukum yang mungkin membuat para penyidik dipanggil untuk bersaksi".
"Menyimpan sejumlah dokumen yang berisi keterangan interogasi hingga tingkat minimum dapat memperkecil masalah hukum tertentu," demikian isi kebijakan tersebut, sebagaimana dikutip oleh Kuebler.
Khadr (21), warganegara Kanada, adalah tahanan paling muda yang ditahan di Teluk Guantanamo, Kuba. Khadr, putra tersangka bendahara Al-Qaeda, dituduh menjadi petempur musuh di Afghanistan, tempat ia ditangkap saat berusia 15 tahun pada 2002 karena dicurigai memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan membunuh seorang prajurit AS.
Sejak itu, Khadr telah ditahan di pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, dan menghadapi komisi militer mendatang AS dengan dakwaan terorisme.
Pengadilan militer kontroversial tersebtu diciptakan oleh Presiden As George W. Bush pada akhir 2001 guna menghadapi tersangka dalam "perang melawan teror".

Tidak ada komentar: