Selasa, 27 Mei 2008

SESJEN PBB PRIHATIN TERHADAP LAPORAN EKSPLOITASI SEKSUAL OLEH PERSONIL PBB

Sekretaris Jenderal (Sesjen) PBB Ban Ki-moon, Selasa (27/5/08), menyampaikan "keprihatinan yang mendalam" sehubungan dengan laporan mengenai eksploitasi seksual pada anak-anak dan pelecehan oleh personil pemelihara perdamaian dan pekerja bantuan.

Ban "sangat prihatin" oleh laporan, oleh organisasi kemanusiaan Save the Children UK, kata kantor jurubicaranya dalam suatu pernyataan.

"Pelecehan terhadap anak-anak oleh mereka yang dikirim untuk membantu adalah masalah penting yang menyakitkan dan masalah yang harus dan ingin ditangani oleh PBB secara jujur, menyeluruh dan aktif," demikian isi pernyataan tersebut. "Bahkan satu peristiwa adalah satu peristiwa yang terlalu banyak."

"PBB terikat komitmen untuk melatih dan memantau staf sipil kami dan bekerjasama dengan polisi dan tentara kami dalam memberi sumbangan kepada banyak negara guna menjamin bahwa semua kategori personil PBB terlatih dalam --dan dapat diandalkan untuk-- standard tertinggi prilaku," kata organisasi tersebut sebagaimana dilaporkan media massa.

"Kami bertekad untuk menggandakan upaya kami sehubungan dengan ini dan akan bekerjasama dengan semua mitra kami untuk menerapkan sepenuhnya kebijakan kami mengenai tak-ada toleransi atas eksploitasi seksual dan pelecehan oleh personil PBB," katanya.

Menurut pernyataan itu, badan dunia tersebut akan terus mengandalkan upaya aktif semua negara untuk menyumbang tentara dan polisi dalam menyelidiki dan menghukum warganegara mereka yang kedapatan telah melakukan pelanggaran, termasuk tindakan eksploitasi seksual dan pelecehan saat mereka bertugas dalam operasi PBB.

Laporan tersebut, yang dikeluarkan Selasa pagi oleh Save the Children UK, memperlihatkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah yang terpengaruh konflik takut terhadap eksploitasi seksual dan pelecehan oleh personil pemelihara perdamaian dan pekerja bantuan kemanusiaan.

Anak-anak yang diwawancarai oleh badan amal itu berbicara mengenai banyak jenis pelecehan, termasuk pertukaran makanan untuk seks, perkosaan, pelacuran anak-anak, pornografi, serangan seksual dan penyelundupan anak-anak untuk seks.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa para pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak dapat ditemukan dalam setiap jenis organisasi kemanusiaan, perdamaian dan keamanan, pada setiap tingkat staf, dan di kalangan staf yang direkrut dari kalangan internasional maupun lokal.

Organisasi itu skala pelecehan tersebut "sangat luas". Temuannya didasarkan atas kerjasama dengan ratusan pemuda dari Pantai Gading, Sudan selatan dan Haiti, kata Kepala Pelaksana organisasi itu Jasmine Whitbread.

Namun di Abidjan, Wakil Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia Kang Kyung-wha mengatakan pada suatu taklimat "banyak informasi yang diperoleh dalam laporan (Save the Children) sebenarnya dilandasi atas informasi yang sudah disiarkan" dalam laporan terdahulu Ban.

"Setiap bentuk eksploitasi seksual, terutama pada anak-anak, sama sekali tak dapat diterima dan kekebalan bagi pelecehan semacam itu tak boleh ditolerir," kata Kang pada akhir kunjungan tiga hari di Pantai Gading.

"Penelitian ini membeberkan tindakan tercela sejumlah kecil pelaku yang melakukan pelecehan seksual atas beberapa anak paling rentan di dunia, anak-anak yang mestinya dilindungi," Whitbread.

"Orang-orang takut melaporkannya karena mereka khawatir bahwa badan bantuan tersebut akan menghentikan kegiatan di sana, dan kami memerlukan mereka," kata seorang remaja laki-laki di Sudan selatan kepada organisasi bantuan itu.

Tidak ada komentar: